Kawasan Cirebon-Patimban-Kertajati, yang dikenal sebagai Rebana, kini menjadi sorotan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan meningkatnya minat investor, kawasan ini menawarkan potensi yang menjanjikan bagi berbagai sektor industri.
Pembangunan di Rebana telah didorong oleh kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, yang menjadi penghubung utama antara berbagai daerah. Selain itu, perluasan konektivitas melalui jalan tol dan perencanaan pemerintah yang terpadu semakin memperkuat posisi Rebana sebagai poros ekonomi masa depan.
Kawasan ini mencatat pertumbuhan ekonomi yang mengesankan, dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan ini bukan hanya menarik bagi investor, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.
Pembangunan Infrastruktur yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan infrastruktur di Rebana, khususnya di Majalengka, menunjukkan laju yang pesat. Dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,07 persen pada triwulan III tahun 2025, Majalengka menjadi salah satu daerah terdepan dalam pertumbuhan di kawasan ini.
Jumlah tenaga kerja yang terserap juga meningkat pesat, mencapai hampir 19.000 orang. Ini membuktikan bahwa investasi yang masuk ke kawasan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi investor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Pengelola Kawasan Rebana, Helmi Yahya, memang ada potensi besar bagi pengembangan lebih lanjut. Dengan berbagai proyek yang sedang berjalan, kawasan ini akan semakin menarik bagi investor lokal maupun asing.
Inisiatif Perumahan dan Komersial oleh Metland Kertajati
Metland Kertajati diperkenalkan sebagai salah satu solusi bagi pertumbuhan yang cepat ini. Dengan konsep hunian dan pusat komersial modern, Metland Kertajati hadir untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal di sekitar kawasan industri. Ini sangat penting untuk mendukung keberlangsungan aktivitas industri di Rebana.
Menurut Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk, Anhar Sudradjat, inisiatif ini juga termasuk pembangunan hotel untuk para pekerja yang membutuhkan akomodasi jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa Metland Kertajati tidak hanya fokus pada hunian, tetapi juga pada gaya hidup masyarakat di sekitarnya.
Kawasan ini dirancang untuk menjadi integrasi antara hunian, bisnis, dan fasilitas publik. Konsep ini memberikan peluang bagi pengembangan lebih lanjut, termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan masyarakat lokal.
Pengembangan Metland Kertajati dan Prospeknya ke Depan
Metland Kertajati kini sedang dalam tahap pembangunan pertama yang mencakup lahan seluas empat hektar. Produk yang ditawarkan antara lain rumah, ruko, dan rumah kos, dengan minat pasar yang cukup tinggi untuk jenis properti ini. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap konsep yang diusung oleh Metland.
Saat ini, dua proyek utama yang sedang diluncurkan adalah Ruko Dharmawangsa sebagai penggerak area komersial dan Cluster Tanasultan yang ditujukan untuk segmen hunian premium. Ini menunjukkan bahwa Metland juga memperhatikan beragam kebutuhan masyarakat yang ingin tinggal dalam lingkungan yang lebih berkualitas.
Dengan harga yang bersaing, properti di kawasan ini menarik perhatian masyarakat lokal yang ingin meningkatkan kualitas hidup. Hal ini juga menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap proyek hunian yang terintegrasi dengan kawasan industri.
Strategi Pengembangan Jaringan Hotel oleh Metland
Dalam upaya mengembangkan jaringan bisnis hotel, Metland juga mengumumkan rencana untuk memperluas kehadirannya di sektor perhotelan melalui Metland Hotel Grup. Pendekatan strategis ini bertujuan untuk mengedepankan kualitas layanan yang konsisten di setiap hotel yang dikelola.
Nama Metland pada hotel-hotel yang dibangun menjadi simbol jaminan kualitas dan loyalitas bagi pelanggan. Dengan kategori bintang yang beragam, mulai dari bintang tiga hingga bintang empat plus, Metland berkomitmen untuk menyediakan fasilitas akomodasi yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung.
Metland Smara Hotel, yang beroperasi sejak tahun 2021, menjadi contoh konkret dari komitmen ini. Sebagai hotel bintang empat, Metland Smara menargetkan pasar MICE dan korporasi yang membutuhkan akomodasi modern di kawasan Rebana.
Nama ‘Smara’, yang diambil dari bahasa Sanskerta berarti cinta, mencerminkan pengalaman menginap yang hangat dan nyaman. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya menarik pengunjung dari luar, tetapi juga memberikan nuansa familiar bagi masyarakat lokal.
Dengan berbagai pengembangan yang direncanakan, termasuk rencana hadirnya hotel baru di Bekasi, Metland Smara menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang untuk memperluas jaringan pelayanan. Konsep ini menunjukkan bahwa Metland tidak hanya berfokus pada satu lokasi, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan layanan di berbagai kawasan strategis lainnya.

