Pada perayaan HUT ke-50, sebuah perusahaan terkemuka di Indonesia menunjukkan komitmennya pada tanggung jawab sosial melalui inisiatif Bakti Sosial Operasi Katarak Gratis. Program ini berhasil menarik perhatian masyarakat dengan lebih dari 600 pendaftar yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Jabodetabek, Bandung, hingga Medan.
Bakti sosial ini dilaksanakan dengan maksud untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan perawatan mata. Kegiatan ini tidak hanya membantu individu yang memiliki masalah penglihatan, tetapi juga membawa harapan baru bagi mereka untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Melalui program ini, para peserta diberikan pemeriksaan kesehatan awal pada 27 September 2025, dan sebanyak 207 pasien dinyatakan layak untuk menjalani operasi di rumah sakit yang sudah ditunjuk. Kegiatan ini melibatkan tim dokter spesialis yang berpengalaman serta dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan proses operasi berjalan lancar.
Pentingnya Program Operasi Katarak Gratis bagi Masyarakat
Program operasi katarak gratis ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi individu yang membutuhkan. Antusiasme masyarakat cukup tinggi, yang tercermin dari banyaknya pendaftar yang mengikuti acara ini dari berbagai kota di Indonesia.
Melalui program ini, pasien yang sebelumnya mengalami keterbatasan dalam penglihatan kini memiliki kesempatan untuk melihat lebih baik. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi individu tersebut, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Program ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat agar tidak terhambat oleh keterbatasan fisik. Dengan adanya operasi katarak gratis, lebih banyak orang dapat berkontribusi pada masyarakat dengan maksimal.
Kontribusi Tim Medis dalam Kesuksesan Program Ini
Kegiatan ini melibatkan tim medis yang terlatih dan dokter spesialis mata yang berpengalaman. Mereka bekerja sama dalam pelaksanaan operasi agar semuanya berjalan sesuai rencana dan pasien mendapatkan perawatan terbaik.
Salah satu dokter yang terlibat menekankan pentingnya kolaborasi diantara tim medis dan relawan untuk menerapkan program ini dengan efisien. Keterlibatan berbagai pihak membuktikan bahwa kepedulian sosial dapat menyatukan banyak pihak untuk satu tujuan, yaitu kesehatan masyarakat.
Kesiapan tim medis tidak hanya terlihat saat operasi, tetapi juga dalam fase pemulihan pasien. Pantauan berkelanjutan dilakukan melalui observasi kesehatan pascaoperasi untuk memastikan semua pasien bisa kembali melihat dengan jelas dan optimal.
Kisah Inspiratif Pasien yang Mengikuti Program Ini
Di antara pasien yang berpartisipasi, terdapat berbagai kisah inspiratif yang menggugah. Azriel, seorang anak berusia 6 tahun yang menderita katarak traumatik, adalah salah satu contoh. Ia beruntung mendapatkan kesempatan untuk menjalani operasi dan memulihkan penglihatannya.
Ibu Azriel merasa sangat bersyukur karena sebelum program ini, terdapat kekhawatiran bahwa hanya orang dewasa yang akan mendapatkan perawatan. Namun, dengan adanya program yang inklusif, anaknya kini dapat memiliki masa depan yang lebih baik, termasuk dalam hal pendidikan.
Kisah lain berasal dari Sulastri, seorang wanita berusia 60 tahun dari Bekasi. Sulastri mengalami masalah penglihatan yang parah hingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Setelah mengikuti program ini, ia kembali melihat dengan jelas, yang mengembalikan semangat hidupnya.