Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengambil langkah strategis untuk memastikan kelancaran arus transportasi laut saat liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Setidaknya ada tujuh pelabuhan penyeberangan yang disiapkan guna mendukung rute antara Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni.
Pengalaman dari operasi Nataru sebelumnya memberikan gambaran penting untuk merancang skema penyeberangan yang lebih efisien. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di area pintu masuk dan keluar pelabuhan.
Persiapan dan Pembagian Pelabuhan untuk Kelancaran Arus Transportasi
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, pihaknya telah membagi arus kendaraan berdasarkan tiga pelabuhan. Pembagian ini dilakukan untuk memfasilitasi penyeberangan antara Merak dan Bakauheni dengan lebih efektif.
Salah satu pelabuhan yang akan digunakan adalah BBJ Bojonegara, yang diharapkan dapat membantu mendistribusikan volume kendaraan dengan lebih merata. Selain itu, Pelabuhan Ciwandan dan Merak sendiri juga menjadi bagian dari rencana untuk menghadapi lonjakan arus mudik.
Kemenhub juga telah menyiapkan satu pelabuhan pendukung yang berfungsi sebagai rencana darurat. Pelabuhan Krakatau Bandar Samudera (KBS) akan diaktifkan jika tiga pelabuhan utama tidak mampu menampung kendaraan yang ingin menyeberang.
Persiapan di Bakauheni untuk Meningkatkan Layanan
Di sisi Bakauheni, strateginya serupa, yakni membagi volume kendaraan ke dalam tiga pelabuhan. Salah satunya adalah BBJ Muara Pilu yang akan berfungsi sebagai jalur utama untuk penyeberangan ke Pelabuhan Merak.
Pelabuhan PT Wijaya Karya Beton juga akan dilibatkan dalam operasi ini untuk mendukung arus dari dan menuju Ciwandan. Dengan adanya pembagian ini, diharapkan akan tercipta sistem yang lebih terstruktur dan ramah pengguna.
Kementerian Perhubungan percaya bahwa langkah-langkah yang diambil kali ini akan meningkatkan pengalaman penumpang dan mengurangi waktu tunggu. Operasional ini dianggap sebagai bagian penting dari strategi pengelolaan arus mudik yang lebih baik.
Strategi dan Protokol Tambahan yang Diterapkan Selama Operasi
Selain pembagian pelabuhan, berbagai strategi dan protokol tambahan juga disiapkan untuk memastikan kelancaran arus transportasi. Kemenhub berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jasa.
Petugas keamanan dan layanan pelanggan akan dikerahkan secara intensif di setiap pelabuhan. Mereka diharapkan mampu membantu penumpang dan memastikan protokol kesehatan yang berlaku dipatuhi.
Sistem informasi yang akan memberikan update terbaru mengenai kondisi arus lalu lintas dan penyeberangan juga akan diperkenalkan. Dengan cara ini, pengguna dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik dan menghindari kemacetan.

