Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, melakukan kunjungan langsung ke kawasan Perumahan Bersubsidi Villa Bintaro Asri yang terletak di Jalan Semangka, Glisat, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau kualitas hunian dan mendengarkan aspirasi masyarakat terkait perumahan subsidi.
Maruarar memberikan apresiasi terhadap kualitas bangunan dan lokasi dari perumahan tersebut. Dengan total 500 unit rumah subsidi yang dibangun, proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat.
Penghuni perumahan ini beragam, mulai dari sopir truk hingga anggota TNI, yang menunjukkan bahwa proyek ini memberikan manfaat bagi berbagai lapisan masyarakat. Maruarar pun menyatakan kekagumannya terhadap pembangunan yang dilaksanakan dengan baik oleh pengembang.
Pada kesempatan itu, Maruarar juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah. Ia menggarisbawahi peran vital pemerintah dalam memberikan pembebasan BPHTB dan PBG yang mempermudah akses masyarakat terhadap hunian layak.
Maruarar kemudian mengarahkan BP Tapera untuk menyediakan 8000 kuota FLPP bagi Jember dalam tahun depan. Ini merupakan langkah strategis untuk memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan rumah subsidi.
Mendorong Pertumbuhan KUR Perumahan di Kabupaten Jember
Menteri Maruarar juga menyoroti pentingnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan serapan rumah subsidi. Kabupaten Jember berpotensi mencapai komitmen serapan KUR yang signifikan, terutama dengan populasi mencapai 2,6 juta jiwa.
Maruarar mengungkapkan harapannya bahwa serapan KUR dapat mencapai Rp1 triliun, melihat banyaknya UMKM yang berpotensi terlibat. Hal ini berbanding lurus dengan realisasi rumah subsidi yang tergolong tinggi di tingkat nasional.
Ia menuturkan bahwa berbagai sektor, termasuk developer, toko bangunan, dan kontraktor, memiliki kesempatan untuk mendapatkan fasilitas KUR dengan bunga terjangkau. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan bunga hanya 6 persen per tahun, dan disubsidi 5 persen oleh pemerintah, KUR diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, ini juga menjadi peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha dalam sektor perumahan.
Penguatan Ekonomi dan Dukungan Pemerintah Daerah
Menteri Maruarar menekankan pentingnya penguatan ekosistem industri perumahan di Jember. Hal ini juga mencakup pengembangan industri bahan bangunan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dengan demikian, diharapkan ekonomi masyarakat akan semakin tumbuh dan berkembang. Maruarar berharap bahwa tahun depan Jember dapat menjadi pionir dalam pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan di Indonesia.
Bupati Jember, H. Muhammad Fawait, juga memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia meyakinkan bahwa pemerintah daerah akan berkolaborasi dengan para pengembang untuk menyerap kuota rumah subsidi yang telah ditentukan.
Dalam pernyataannya, Fawait menambahkan bahwa duduk bersama dengan pengembang merupakan langkah strategis. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta, target penyerapan 8000 kuota rumah subsidi akan lebih mudah tercapai.
Dampak Positif dalam Pembangunan Perumahan Bersubsidi
Kunjungan Menteri Maruarar ke Villa Bintaro Asri merupakan langkah maju dalam menciptakan hunian layak bagi masyarakat Jember. Program perumahan subsidi ini memberikan harapan baru dan membuka akses bagi calon pembeli.
Melalui keberhasilan pengembangan perumahan seperti ini, masyarakat akan mendapatkan kesempatan untuk memiliki rumah dengan lebih mudah. Ini tentunya akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kehidupan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
Sebagai bagian dari program nasional 3 Juta Rumah, pembangunan perumahan bersubsidi menjadi bagian penting dalam solusi permasalahan perumahan di Indonesia. Melalui kerjasama antar instansi dan sektor swasta, diharapkan kebutuhan akan tempat tinggal dapat terpenuhi.
Dengan demikian, tidak hanya menyasar aspek pemenuhan kebutuhan dasar, program ini juga memberikan rangsangan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Keberadaan rumah subsidi terbukti dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor konstruksi dan industri terkait.
Kesuksesan proyek perumahan ini menunjukkan bahwa dengan komitmen yang kuat antara pemerintah dan pengembang, segala tantangan dalam penyediaan hunian layak bisa diatasi. Inisiatif ini tentunya akan terus diperkuat untuk menyokong keberhasilan program perumahan di masa depan.

